Pengertian Internet Addiction Disorders
Dalam (Wikipedia) gangguan
adiksi internet (IAD), juga dikenal sebagai penggunaan Internet yang bermasalah
atau penggunaan Internet patologis, mengacu pada penggunaan Internet yang
berlebihan yang mengganggu kehidupan sehari-hari. Kecanduan, yang didefinisikan
oleh Kamus Webster sebagai "kebutuhan kompulsif untuk dan penggunaan zat
pembentuk kebiasaan yang dicirikan oleh toleransi dan oleh gejala fisiologis
yang jelas saat penarikan", secara tradisional digunakan untuk
menggambarkan ketergantungan seseorang pada substansi. Baru-baru ini, konsep
tersebut telah diterapkan pada ketergantungan perilaku [1] termasuk penggunaan
internet. [2] Masalah kecanduan internet berkembang bersamaan dengan
perkembangan dan penyebaran Internet. Sebagai remaja (12-17 tahun) dan orang
dewasa yang baru muncul (18-29 tahun) mengakses Internet lebih dari kelompok
usia lainnya dan mengambil risiko yang lebih tinggi dari penggunaan Internet
yang berlebihan, masalah gangguan kecanduan internet paling relevan bagi orang
muda.
Kecanduan internet
digambarkan sebagai gangguan kontrol impuls, yang tidak melibatkan penggunaan obat
memabukkan dan sangat mirip dengan perjudian patologis. Beberapa pengguna
internet dapat mengembangkan keterikatan emosional dengan teman-teman online
dan kegiatan yang mereka buat di layar komputer mereka. Pengguna internet dapat
menikmati aspek Internet yang memungkinkan mereka untuk bertemu,
bersosialisasi, dan bertukar ide melalui penggunaan ruang obrolan, situs web
jejaring sosial, atau "komunitas virtual". Pengguna Internet lainnya
menghabiskan waktu berjam-jam untuk meneliti topik yang diminati secara Online
atau "blogging". Blogging adalah kontraksi dari istilah "Web
log", di mana seorang individu akan memposting komentar dan menyimpan
catatan kejadian berkala. Hal ini dapat dilihat sebagai jurnal dan entrinya
terutama tekstual.
Berdasarkan penjelasan di atas, dapat dismpulkan bahwa
pengertian Internet Addiction Disorders adalah penggunaan internet secara
berlebihan dalam kehidupan sehari-hari. Baik itu untuk bermain game, menonton
video online, ataupun yang lainnya.
Contoh kasus Internet Addiction Disoders
Kecanduan Game, 4
Remaja Dibawa ke RSJ Grogol
Jakarta - Dengan emosi yang masih
labil, remaja rentan mengalami gangguan jiwa. Bukan hanya asmara, hobi bermain
game juga bisa membuat jiwanya terganggu. Di Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Grogol misalnya, sudah empat remaja yang dirawat
karena kecanduan game selama 2012 ini.
Salah satunya kini masih dirawat di Instalasi Kesehatan Jiwa Anak dan Remaja, RSJ Soeharto Heerdjan, atau yang lebih dikenal dengan nama RSJ Grogol karena terletak di kawasan Grogol, Jakarta Barat.
Remaja tersebut, sebut saja namanya Andi, sebenarnya anak yang berprestasi di sekolahnya. Masalahnya hanya satu, remaja berusia 17 tahun ini tidak pernah bisa lepas dari permainan video game yang memang sudah menjadi kegemarannya sejak masih kecil.
Belakangan, saking asyiknya memainkan video game, Andi mulai menarik diri dari pergaulan dan sering bolos sekolah. Orangtua yang merasa khawatir berusaha melarang, namun ketika video gamenya diambil, maka Andi mulai kehilangan kontrol lalu ngamuk-ngamuk.
"Pandangan matanya jadi hostile kalau dilarang main video game. Tatapannya memusuhi," tutur dr Suzy Yusna Dewi, SpKJ(K), Kepala Instalasi Kesehatan Jiwa Anak dan Remaja RSJ Grogol saat ditemui dalam kunjungan media di tempat kerjanya, Jumat (5/10/2012).
Kecanduan games tidak bisa dianggap sepele, terutama kalau sudah mempengatuhi perilaku. Menurut dr Suzy, gangguan jiwa psikotis yang ditandai dengan cara berpikir yang mulai kacau bisa juga berawal dari kecanduan games yang tidak ditangani dengan baik.
Ditambahkan oleh dr Suzy, kasus Andi sudah termasuk gangguan jiwa psikotis karena sampai ngamuk-ngamuk kalau dilarang orangtuanya. Itu berarti keinginannya untuk selalu bermain video games telah mengganggu perilaku dan membuatnya gelisah sepanjang waktu.
"Perlu treatment itu kalau sudah mengganggu fungsi sehari-hari, misalnya nggak mau sekolah. Nggak mau sekolah itu merupakan kedaruratan psikiatri utama pada anak dan remaja," tambah dr Suzy.
Treatment atau penanganan yang diberikan di RSJ Grogol antara lain mencakup terapi perilaku dan kalau diperlukan juga akan diberikan obat-obatan antipsikotik. Andi termasuk bagus dalam merespons terapi, sehingga dalam tiga minggu masa perawatan perilakunya sudah lebih terkontrol, dan dalam waktu dekat bisa kembali ke rumah orangtuanya lagi.
Sumber :
https://en.wikipedia.org/wiki/Internet_addiction_disorder
https://inet.detik.com/games-news/d-2055633/kecanduan-game-4-remaja-dibawa-ke-rsj-grogol
http://www.addictionrecov.org/Addictions/index.aspx?AID=43