Psikologi Pendidikan
Pelajaran
mengenai psikologi pendidikan baru saya terima pada semester ini. Dan baru
berlangsung sekitar 3 kali pertemuan. Pada kesempatan kali ini saya akan
menceritakan tentang pembelajaran Psikologi Pendidikan. Sudah ada beberapa materi
yang sudah saya dapat. Diantaranya adalah tentang apa definisi dari Psikologi
Pendidikan, aspek-aspek pendidikan, metode dalam psikologi pendidikan, bakat
dan intelegensi, cara menghitung intelegensi, dan masih banyak
lagi.
A.
Psikologi
pendidikan
Psikologi Pendidikan adalah
cabang dari ilmu psikologi yang mengkhususkan diri pada cara memahami
pengajaran dan pembelajaran dalam lingkungan pendidikan. Selain itu, terdapat
beberapa aspek pendidikan, yaitu:
1.
Pendidikan informal yaitu proses belajar yang relatif tak disadari yang kemudian
menjadi kecapakan dan sikap hidup sehari-hari.
Contohnya: pendidikan di rumah, tempat ibadah, lapangan permainan,
perpustakaan, radio, televisi, dsb.
2.
Pendidikan
formal yaitu pendidikan yang dilaksanakan dengan sengaja dengan
tujuan dan bahan ajar yang dirumuskan secara jelas dan diklasifikasikan secara
tegas.
Contohnya:
jenjang pendidikan sekolah (TK, SD, SMP, SMA, PT)
3.
Pendidikan non formal yaitu pendidikan
yang dilaksanakan dengan sengaja tetapi tidak memenuhi syarat untuk termasuk
dalam jenjang pendidikan formal.
Contohnya:
kursus menjahit, memasak, bahasa, musik, dsb.
Setelah
itu juga terdapat beberapa metode dalam psikologi pendidikan. Diantaranya
yaitu:
1.
Introspeksi
Melakukan
pengamatan ke dalam diri sendiri/self observation yaitu dengan melihat
keadaan mental pada waktu tertentu.
2.
Observasi
Kegiatan
melihat sesuatu di luar diri sehingga yang diperoleh merupakan data overt
behavior (perilaku yang tampak).
3.
Metode Klinis
Digunakan
untuk mengumpulkan data secara lebih rinci mengenai perilaku penyesuaian dan
kasus-kasus perilaku menyimpang.
a.
Studi Kasus Klinis
b.
Studi Kasus Perkembangan
1)
Longitudinal
2)
Cross-Sectional
4.
Metode
Diferensial
Digunakan
untuk meneliti perbedaan-perbedaan individual yang terdapat di antara anak
didik. Menggunakan berbagai macam teknik pengukuran (contoh: tes, angket,dsb)
serta menggunakan statistik untuk menganalisis.
5.
Metode Ilmiah
Merupakan
prosedur yang sistematik dalam memecahkan permasalahan dan merupakan suatu
pendekatan objektif yang terbuka untuk dikritik,dikonfirmasikan, dimodifikasi
atau bahkan mungkin ditolak kebenarannya oleh penelitian berikutnya.
Digunakan
untuk menyelesaikan permasalahan perilaku yang lebih kompleks yang harus bisa
dipertanggungjawabkan secara ilmiah.
6.
Metode Eksperimen
Melakukan
pengontrolan secara ketat terhadap faktor-faktor atau variabel-variabel yang
diperkirakan dapat mencemari atau mengotori hasil penelitian.
B.
Bakat dan Intelegensi
Bakat
& intelegensi merupakan kemampuan mental individu. Bakat dan Intelegensi
dibagi lagi menjadi beberapa teori, yaitu:
1.
CHARLES SPEARMAN
Dua
faktor intelegensi, yaitu:
a.
Faktor G: mencakup semua kegiatan intelektual dan dimiliki oleh semua orang.
b.
Faktor S: mencakup semua faktor khsusus
tertentu yang relevan dengan tugas tertentu.
2.
THURSTONE
Intelegensi
beroperasi pada empat tingkat trial & error yaitu :
a.
Perilaku nyata (trial & error)
b.
Perseptual (trial & error)
c.
Ideational
d.
Konseptual ®
dijadikan acuan bagi pengukuran
intelegensi
KEMAMPUAN
KONSEPTUAL THURSTONE:
a.
Verbal Comprehention (V)
b.
Number (N)
c.
Spatial Relation (S)
d.
Word Fluency (W)
e.
Memory (M)
f.
Reasoning (R)
Pengukuran Intelegensi
Ø KUALITATIF
®
Perbedaan intelegensi disebabkan karena kualitas individu yang berbeda.
Ø KUANTITATIF ® Perbedaan
intelegensi disebabkan karena terdapat perbedaan kuantitas individu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar