Rabu, 30 Oktober 2019

Sistem Informasi Psikologi


MEMBANGUN APLIKASI SISTEM PAKAR PSIKOLOGIS KLINIS PADA REMAJA BERBASIS ANDROID (STUDI KASUS : PUSKESMAS SEYEGAN)

Oleh
Ahan Pramusti, dan Krisnawati

Remaja merupakan fase yang paling rentan dan sangat perlu diperhatikan satu demi satu tahapan perkembangannya. Perubahan mood atau suasana hati pada remaja relatif masih labil. Dimana sang anak masih belum bisa menguasai dan mengelola emosi dalam dirinya sendiri. Apabila sang anak selalu bersikap seperti itu maka dampaknya akan sangat buruk bagi perkembangan sosial anak tersebut. Beberapa orang tua yang memiliki anak dengan gangguan mood maka yang dilakukan adalah membawanya ke psikolog. Dimana hal tersebut juga akan membutuhkan tidak hanya biaya tetapi juga waktu dan tenaga. Salah satu implementasi yang diterapkan sistem pakar dalam bidang psikologi, yaitu untuk menentukan jenis gangguan mood atau suasana hati pada remaja. dengan menggunakan metode Forward Channing. Dimana aplikasi ini dapat diakses melalui gadget yang berbasis android. Dengan begitu setiap orang dapat mengunduh aplikasi ini nanti di appstore dan dapat menginstalnya secara gratis.
Sistem pakar sendiri memiliki arti yaitu sistem berbasis komputer yang menggunakan pengetahuan, fakta, dan teknik penalaran dalam memecahkan masalah yang biasanya hanya dapat dipecahkan oleh seorang pakar dalam bidang tersebut. (Martin dan Oxman,1998).
Sedangkan psikologi klinis adalah salah satu bidang psikologi terapan selain prikologi pendidikan, psikologi industri dan lain-lain. Psikologi klinis menggunakan konsep-konsep psikologi abnormal, psikologi perkembangan, psikopatologi dan psikologi kepribadian serta prinsip-prinsip dalam asesmen dan itervensi untuk dapat memahami dan memberi bantuan bagi orang-orang khususnya para remaja yang mengalami masalah-masalah psikologis yaitu gangguan penyesuaian diri dan tingkah laku abnormal.
Bahasa pemrograman yang digunakan dalam pembuatan aplikasi sistem pakar psikologis klinis ini berbasis android adalah bahasa pemrograman java yang saat ini dapat digunakan untuk mengembangkan aplikasi-aplikasi desktop menggunakan JSE (Java Standart Edition), aplikasi yang berjalan di Enterprise dan internet menggunakan JEE (Java Enterprise Edition) serta aplikasi-aplikasi yang berjalan di sarana komputasi yang terbatas sumber dayanya seperti telepon seluler atau PDA (Personal Digital Assistant) menggunakan JME (Java Micro Edition)

Perangkat pendukung  yang digunakan antara lain yaitu :
1.        Eclipse
2.        Android SDK (Software Development Kit)
3.        ADT (Android Development Tools)

Adapun pengetesan program didapatkan hasil sebagai berikut :
1.        Kesalahan pemrograman (syntax error)
2.        Kesalahan waktu pemrosesan (runtime error)
3.        Kesalahan logika (Logical Error)

Kesimpulan :
Untuk membuat aplikasi psikologis klinis yang dapat diakses dengan mudah dimanapun tanpa adanya koneksi internet, maka diperlukan beberapa persiapan yaitu :
1.        Berkonsultasi ke pakar dan mengumpulkan data-data.
2.        Analisis data.
3.        Membuat bahasa pemodelan.
4.        Membuat rancangan database yang digunakan sebagai penyimpanan data.
5.        Membuat rancangan antarmuka untuk desain tampilan depan layar.
6.        Melakukan tahap pengembangan.
7.        Melakukan tahap implementasi dari hasil perancangan dan desain yang telah dibuat.
8.        Melakukan pengujian program.
9.        Melakukan package aplikasi.
Selain itu, cara untuk mengetahui gangguan mood pada remaja secara efektif yaitu menggunakan metode forward chaining dengan cara menganalisis gejala-gejala yang dialami oleh remaja kemudian mengelompokkan setiap gejala berdasarkan ciri-ciri khusus dan mencocokkan dengan gangguan mood.

Daftar Pustaka
Pramusti, A., & Krisnawati. (2013). Membangun aplikasi sistem pakar psikologi klinis padaremaja berbasis android (studi kasus : puskesmas seyegan). Jurnal ilmiah DASI, 14(04), 5-9.

Rabu, 09 Oktober 2019

Evolusi Sistem Informasi Berbasis Komputer : Sistem Pakar


A.      Definisi Sistem Pakar

Menurut Proffesor Edward Feigenbaum dari Stanford University yang merupakan pionir dalam teknologi sistem pakar (dalam Rosnelly, 2012), mendefinisikan sistem pakar adalah sebuah program computer pintar (intelligent computer program) yang memanfaatkan pengetahuan (knowledge) dan prosedur inferensi untuk memecahkan masalah yang cukup sulit hingga membutuhkan keahlian khusus dari manusia.

Menurut Wijaya (dalam Herawan, 2018), sistem pakar adalah sebuah program computer yang dirancang untuk mengambil keputusan seperti keputusan yang diambil oleh seorang pakar, dimana system pakar menggunakan pengetahuan (knowledge), fakta dan teknik berfikir dalam menyelesaikan maslah-masalah yang biasanya hanya dapat diselesaikan oleh seorang pakar dari bidang yang bersangkutan.

Menurut Shelly, Setiawan, dan Margianti (dalam Herawan, 2018), sistem pakar adalah suatu sistem komputer yang dirancang agar dapat dilakukan penalaran seperti layaknya seorang pakar pada suatu bidang keahlian tertentu.

Menurut Kusrini (2008), sistem pakar adalah aplikasi berbasis computer yang digunakan untuk menyelesaikan masalah sebagaimana yang dipikirkan oleh pakar. Pakar yang dimaksud disini adalah orang yang mempunyai keahlian khusus yang dapat menyelesaikan masalah yang tidak dapat diselesaikan oleh orang awam.



B.       Kelebihan Sistem Pakar

Menurut Rosnelly (2012), sistem pakar memiliki beberapa fitur menarik yang merupakan kelebihannya, seperti :

1.         Meningkatkan ketersediaan

Kepakaran atau keahlian menjadi tersedia dalam system computer.

2.         Mengurangi biaya

Biaya yang diperlukan untuk menyediakan keahlian per satu orang menjadi berkurang.

3.         Bersifat permanen

System pakar dan pengetahuan yang terdapat di dalamnya bersifat lebihpermanen dibandingkan manusia yang dapat merasa lelah, bosan, dan pengetahuannya hilang saat sang pakar meninggal.

4.         Penjelasan

Sistem pakar dapat menjelaskan detail proses penalaran yang dilakukan hingga mencapai suatu kesimpulan seorang pakar mungkin saja terlalu lelah, tidak bersedia atau tidak mampu melakukannya setiap waktu. Hal ini akan meningkatkan tingkat kepercayaan bahwa kesimpulan yang dihasilkan adalah benar.

5.         Respon yang cepat

Respon yang cepat atau real time diperlukan pada beberapa aplikasi. Meskipun bergantung pada hardware dan software yang digunakan, namun system pakar relatif memberikan respon yang lebih cepat dibandingkan seorang pakar.



C.      Struktur Sistem Pakar
Hasil gambar untuk struktur sistem pakar

Menurut Rosnelly (2012), komponen yang terdapat dalam struktur sistem pakar (di antaranya adalah :

1.      Knowledge Base (Basis Pengetahuan)

Basis pengetahuan mengandung pengetahuan untuk pemahaman, formulasi dan penyelesaian masalah. Komponen system pakar disusun atau dua elemen dasar, yaitu fakta dan aturan. Fakta merupakan informasi tentang objek dalam area permasalahan tertentu, sedangkan aturan merupakan informasi tentang cara bagaimana memperoleh fakta baru dari fakta yang telah diketahui.

2.      Inference Engine (Mesin Inferensi)

Mesin inferensi merupakan otak dari sebuah system pakar dan dikenal juga dengan sebutan controlled structure (struktur control) atau rule interpreter (dalam system pakar berbasis kaidah). Komponen ini mengandung pola piker dan penalaran yang digunakan oleh pakar dalam menyelesaikan suatu masalah.

3.      Working Memory

Berguna untuk menyimpan fakta yang dihasilkan oleh inference engine dengan penambahan parameter berupa derajat kepercayaan atau dapat juga dikatakan sebagai global database dari fakta yang digunakan oleh aturan yang ada.

4.      Explanation Facility

Menyediakan kebenaran dari solusi yang dihasilkan kepada user (reasoning chain).

5.      Knowledge Acquisition Facility

Meliputi proses pengumpulan, pemindahan, dan perubahan dari kemampuan pemecahan masalah seorang pakar atau sumber pengetahuan terdokumentasi ke program computer, yang bertujuan untuk memperbaiki atau mengembangkan basis pengetahuan.

6.      User Interface

Mekanisme untuk memberi kesempatan kepada user dan system pakar untuk berkomunikasi. Antar muka menerima informasi dari pemakai dan mengubahnya ke dalam bentuk yang dapat diterima oleh system. Selain itu antar muka menerima informasi dari system dan menyajikannya ke dalam bentuk yang dapat dimengerti oleh pemakai.



D.      Kesimpulan

Sistem pakar merupakan sebuah program komputer yang dirancang agar dapat memecahkan masalah berdasarkan penalaran seorang pakar. Pakar itu sendiri adalah seseorang yang memiliki keahlian khusus yang tidak dimiliki oleh orang awam. Kelebihan yang dimiliki oleh sistem pakar ini diantaranya yaitu mengurangi biaya, respon yang cepat, dapat memberikan penjelasan yang detail kapan saja, dan masih banyak lagi. Selain itu, struktur dalam sistem pakar diantaranya yaitu Knowledge Base, Inference Engine, Working Memory, Explanation Facility, Knowledge Acquisition Facility, dan User Interface.





E.       Daftar Pustaka

Herawan, H. B. (2018). Sistem pakar. Yogyakarta: Penerbit Deepublish.

Kursini. (2008). Aplikasi sistem pakar. Yogyakarta: Penerbit ANDI.

Rosnelly, R. (2012). Sistem pakar konsep dan teori. Yogyakarta: Penerbit ANDI

Sabtu, 19 Mei 2018

Psikoterapi


Psikoterapi adalah usaha penyembuhan untuk masalah yang berkaitan dengan pikiran, perasaan dan perilaku. Psikoterapi (Psychotherapy) berasal dari dua kata, yaitu "Psyche" yang artinya jiwa, pikiran atau mental dan "Therapy" yang artinya penyembuhan, pengobatan atau perawatan. Oleh karena itu, psikoterapi disebut juga dengan istilah terapi kejiwaan, terapi mental, atau terapi pikiran.

Orang yang melakukan psikoterapi disebut Psikoterapis (Psychotherapist). Seorang psikoterapis bisa dari kalangan dokter, psikolog atau orang dari latar belakang apa saja yang mendalami ilmu psikologi dan mampu melakukan psikoterapi.

Psikoterapi merupakan proses interaksi formal antara dua pihak atau lebih, yaitu antara klien dengan psikoterapis yang bertujuan memperbaiki keadaan yang dikeluhkan klien. Seorang psikoterapis dengan pengetahuan dan ketrampilan psikologisnya akan membantu klien mengatasi keluhan secara profesional dan legal.

Ada tiga ciri utama psikoterapi, yaitu:
  1. Dari segi proses :  berupa interaksi antara dua pihak, formal, profesional, legal dan menganut kode etik psikoterapi.
  2. Dari segi tujuan : untuk mengubah kondisi psikologis seseorang, mengatasi masalah psikologis atau meningkatkan potensi psikologis yang sudah ada.
  3. Dari segi tindakan: seorang psikoterapis melakukan tindakan terapi berdasarkan ilmu psikologi modern yang sudah teruji efektivitasnya.

Psikoterapi didasarkan pada fakta bahwa aspek-aspek mental manusia seperti cara berpikir, proses emosi, persepsi, believe system, kebiasaan dan pola perilaku bisa diubah dengan pendekatan psikologis. Tujuan psikoterapi antara lain:
·         Menghapus, mengubah atau mengurangi gejala gangguan psikologis.
·         Mengatasi pola perilaku yang terganggu.
·         Meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan kepribadian yang positif.
·         Memperkuat motivasi klien untuk melakukan hal yang benar.
·         Menghilangkan atau mengurangi tekanan emosional.
·         Mengembangkan potensi klien.
·         Mengubah kebiasaan menjadi lebih baik.
·         Memodifikasi struktur kognisi (pola pikiran).
·         Memperoleh pengetahuan tentang diri / pemahaman diri.
·         Mengembangkan kemampuan berkomunikasi dan interaksi sosial.
·         Meningkatkan kemampuan dalam mengambil keputusan.
·         Membantu penyembuhan penyakit fisik.
·         Meningkatkan kesadaran diri.
·         Membangun kemandirian dan ketegaran untuk menghadapi masalah.
·         Penyesuaian lingkungan sosial demi tercapai perubahan dan masih banyak lagi.

Metode Psikoterapi Yang Dipakai
Dalam ilmu psikologi, ada banyak sekali metode yang bisa digunakan untuk terapi. Semua metode itu merupakan hasil pemikiran dan penelitian para pakar psikologi dari berbagai penjuru dunia. Dari sekian banyak metode psikoterapi yang ada, bisa dikategorikan dalam lima pendekatan, yaitu:

1.        Psychoanalysis & Psychodynamic
Pendekatan ini fokus pada mengubah masalah perilaku, perasaan dan pikiran dengan cara memahami akar masalah yang biasanya tersembunyi di pikiran bawah sadar. Psychodynamic (Psikodinamik) pertama kali diciptakan oleh Sigmund Feud (1856-1939), seorang neurologist dari Austria. Teori dan praktek psikodinamik sekarang ini sudah dikembangkan dan dimodifikasi sedemikian rupa oleh para murid dan pengikut Freud guna mendapatkan hasil yang lebih efektif.

Tujuan dari metode psikoanalisis dan psikodinamik adalah agar klien bisa menyadari apa yang sebelumnya tidak disadarinya. Gangguan psikologis mencerminkan adanya masalah di bawah sadar yang belum terselesaikan. Untuk itu, klien perlu menggali bawah sadarnya untuk mendapatkan solusi. Dengan memahami masalah yang dialami, maka seseorang bisa mengatasi segala masalahnya melalui “insight” (pemahaman pribadi).

Beberapa metode psikoterapi yang termasuk dalam pendekatan psikodinamik adalah: Ego State Therapy, Part Therapy, Trance Psychotherapy, Free Association, Dream Analysis, Automatic Writing, Ventilation, Catharsis dan lain sebagainya.

2.        Behavior Therapy
Pendekatan terapi perilaku (behavior therapy) berfokus pada hukum pembelajaran. Bahwa perilaku seseorang dipengaruhi oleh proses belajar sepanjang hidup. Tokoh yang melahirkan behavior therapy adalah Ivan Pavlov yang menemukan “classical conditioning” atau “associative learning”.

Inti dari pendekatan behavior therapy adalah manusia bertindak secara otomatis karena membentuk asosiasi (hubungan sebab-akibat atau aksi-reaksi). Misalnya pada kasus fobia ular, penderita fobia mengasosiasikan ular sebagai sumber kecemasan dan ketakutan karena waktu kecil dia penah melihat orang yang ketakutan terhadap ular. Dalam hal ini, penderita telah belajar bahwa "ketika saya melihat ular maka respon saya adalah perilaku ketakutan".

Tokoh lain dalam pendekatan Behavior Therapy adalah E.L. Thorndike yang mengemukakan konsep operant conditioning, yaitu konsep bahwa seseorang melakukan sesuatu karena berharap hadiah dan menghindari hukuman.

Berbagai metode psikoterapi yang termasuk dalam pendekatan behavior therapy adalah Exposure and Respon Prevention (ERP), Systematic Desensitization, Behavior Modification, Flooding, Operant Conditioning, Observational Learning, Contingency Management, Matching Law, Habit Reversal Training (HRT) dan lain sebagainya.

3.        Cognitive Therapy
Terapi Kognitif (Cognitive Therapy) punya konsep bahwa perilaku manusia itu dipengaruhi oleh pikirannya. Oleh karena itu, pendekatan Cognitive Therapy lebih fokus pada memodifikasi pola pikiran untuk bisa mengubah perilaku. Pandangan Cognitive Therapy adalah bahwa disfungsi pikiran menyebabkan disfungsi perasaan dan disfungsi perilaku. Tokoh besar dalam cognitive therapy antara lain Albert Ellis dan Aaron Beck.

Tujuan utama dalam pendekatan cognitive adalah mengubah pola pikir dengan cara meningkatkan kesadaran dan berpikir rasional. Beberapa metode psikoterapi yang termasuk dalam pendekatan Cognitive adalah Collaborative Empiricism, Guided Discovery, Socratic Questioning, Neurolinguistic Programming, Rational Emotive Therapy (RET), Cognitive Shifting. Cognitive Analytic Therapy (CAT)  dan sebagainya.

4.        Humanistic Therapy
Pendekatan Humanistic Therapy menganggap bahwa setiap manusia itu unik dan setiap manusia sebenarnya mampu menyelesaikan masalahnya sendiri. Setiap manusia dengan keunikannya bebas menentukan pilihan hidupnya sendiri. Oleh karena itu, dalam terapi humanistik, seorang psikoterapis berperan sebagai fasilitator perubahan saja, bukan mengarahkan perubahan. Psikoterapis tidak mencoba untuk mempengaruhi klien, melainkan memberi kesempatan klien untuk memunculkan kesadaran dan berubah atas dasar kesadarannya sendiri.

Metode psikoterapi yang termasuk dalam pendekatan humanistik adalah Gestalt Therapy, Client Cantered Psychotherapy, Depth Therapy, Sensitivity Training, Family Therapies, Transpersonal Psychotherapy dan Existential Psychotherapy.

5.        Integrative / Holistic Therapy
Yang sering saya temui adalah seorang klien mengalami komplikasi gangguan psikologis yang mana tidak cukup bila ditangani dengan satu metode psikoterapi saja. Oleh karena itu, saya menggunakan beberapa metode psikoterapi dan beberapa pendekatan sekaligus untuk membantu klien saya. Hal ini disebut Integrative Therapy atau Holistic Therapy, yaitu suatu psikoterapi gabungan yang bertujuan untuk menyembuhkan mental seseorang secara keseluruhan.

Ada beberapa contoh aplikasi psikoterapi online ini, yaitu :
1.      ELIZA
Sebuah program perangkat lunak yang ditulis oleh Joseph Weizenbaum pada 1960 untuk meniru komunikasi seorang terapis. Ini adalah contoh pertama dari computer dimediasi interaksi menggunakan bentuk yang sangat sederhana dari psikoterapi.

Dan dibawah inin merupakan psikoterapi online PARRY yang merupakan psikoterapi lanjutan dari psikoterapi ELIZA

 

2.      E-Terapi


Sebuah modalitas psikoterapi baru yang menyediakan akses kepada klien untuk berkonsultasi dengan seorang terapis yang professional dalam kesehatan mental secara online. Terapi ini juga sering dilakukan melaui  komunikasi lewat email dengan terapis, hal ini juga dapat termasuk chat dan konferensi melalui video call, meskipun cara ini kurang sering digunakan.









Sumber :
https://www.psikoterapis.com/?en_apa-itu-psikoterapi-,6